Desa Rombo

PANTAI TADAMURA

ADMIN 28 Aug, 2024

Pantai Tadamura, yang berada di Desa Rombo, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara, menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik di wilayah tersebut, meskipun masih tersembunyi dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya. Pantai ini menawarkan panorama alam yang memukau dengan air laut yang tenang dan pasir putih yang memanjakan mata. Dikelilingi oleh tebing-tebing karang yang menjulang, Pantai Tadamura memberikan suasana alami dan asri yang menenangkan bagi para pengunjung.

Berbeda dengan pantai-pantai wisata yang ramai, Pantai Tadamura justru menghadirkan kesunyian dan ketenangan yang menjadi daya tarik tersendiri. Namun, akses menuju pantai ini masih cukup sulit karena terletak di ujung desa, di balik bukit-bukit terjal dan semak-semak yang rimbun, membuatnya sulit dijangkau oleh kendaraan umum. Jalur menuju pantai ini sudah mengalami pengerasan, meski kondisinya masih belum sepenuhnya mulus.

Meskipun belum banyak dikunjungi wisatawan, Pantai Tadamura menjadi pusat aktivitas nelayan Desa Rombo, yang setiap hari menjadikan pantai ini sebagai tempat sandar perahu-perahu mereka setelah seharian melaut. Keindahan sederhana dan suasana khas desa yang ditawarkan Pantai Tadamura membuatnya menjadi surga tersembunyi yang diharapkan tetap terjaga keasriannya oleh para nelayan dan penduduk setempat (DNH)

SUMUR ADAT EENGKINEKE

ADMIN 28 Aug, 2024

Sumur eengkineke yang di yakini memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi telah menarik perhatian masyarakat di Desa Rombo, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara sumur yang terletak di sebelah Selatan Desa Rombo di duga sudah berusia ratusan tahun dan merupakan bagian dari tradisi adat yang masih di hormati sampai saat ini. Secara tiga tahun sekali, upacara adat digelar diatas sumur eengkineke, dimana Upacara sakral ini berlangsung cukup meriah dan penuh kidmat, yang di hadiri oleh warga dan tokoh adat setempat serta warga sekitar desa Rombo.
Adat yang masih tetap dilestarikan oleh warga setempat yaitu tradisi upacara Poriwangaa. Kata Poriwangaa dalam bahasa kulisusu zaman dulu yang berarti kegembiraan. Upacara Poriwangaa secara turun temurun di lakukan di atas sumur tua (eengkineke) Desa Rombo, yang merupakan ritual adat bertujuan sebagai bentuk rasa syukur atas didapatkannya sumber mata air di desa rombo. Upacara poriwangaa ini di adakan masyarakat satu kali dalam tiga tahun dan penetapan tanggalnya berdasarkan perhitungan umur bulan dilangit yakni lima belas umur bulan dilangit atau pada saat bulan purnama. Acara adat ini berlangsung selama satu hari satu malam dan dalam upacara ini terdapat beberapa kegiatan seperti pangaru, haroa, pencak silat dan tarian lense maupun ngibi dengan maksud untuk meramaikan upacara tersebut. Sedangkan alat-alat yang digunakan untuk mengiringi kegiatan tarian dalam kegiatan poriwangaa tersebut adalah alat musik tradisional berupa gong yang berukuran besar (tawa-tawa), gong berukuran kecil (ndengu-ndengu), serta gendang(tepe).
Dalam masyarakat kulisusu yang sekarang msih melakukan upacara adat poriwangaa ini terdiri dari empat Desa yaitu Desa Kampo Entaa, Desa Linsowu, Eengkineke, dan Desa Rombo. Tradisi Poriwangaa ini merupakan satu dari beberapa keanekaragaman kebudayaan yang perlu diangkat kepermukaan dan dilestarikan keberadaanya guna untuk memperkaya khasanah budaya bangsa pada umumnya dan daerah Sulawesi Tenggara pada khususnya. Diantara sekian banyak tradisi upacara yang dimiliki masyarakat Kulisusu salah satunya adalah upacara adat Poriwanga. Upacara adat Poriwanga merupakan sebuah upacara dalam memperingati ditemukannya sumber air yang digali selama tiga tahun.Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat desa Rombo, sebagai salah satu tuntutan adat serta bentuk rasa syukur masyarakat atas rezeki yang diberikan sang maha pencipta dan berharap dijauhkan dari segala marabahaya.
Jadi, dalam kegiatan upacra adat poriwangaa ini dibutuhkan keterlibatan atau partisipasi masyarakat agar semua proses upacara bisa berlangsung dengan lancar dari pembersihan sumur adat sampai pada selesainya upacara tersebut. Dalam proses upacara tersebut, masyarakat khususnya di Desa Rombo. Upacara Poriwangaa ini merupakan tradisi yang dilakukan tiga tahun sekali yang merupakan warisan dari orang tua zaman dulu yang wajib ditumbuhkembangkan dan dipertahankan kelestariannya agar tidak punah karena mempunyai makna dan nilai bagi masyarakat khususnya desa Rombo. Sehingga generasi yang akan datang tidak akan kehilangan budaya asli daerahnya walaupun hidup dalam budaya modern (RN)

BUKIT TELETUBBIES

ADMIN 29 Aug, 2024

Bukit Teletubbies adalah salah satu Tempat wisata yang menarik di Desa Rombo Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara. Nama "Bukit Teletubbies" diambil dari bentuk bukit yang mirip dengan lokasi syuting acara anak-anak yang populer, Teletubbies. Keindahan alam di daerah ini membuatnya menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi.

Di Desa Rombo, Bukit Teletubbies dikenal dengan hamparan padang rumput hijau yang luas, yang memberikan pemandangan yang menenangkan dan Instagramable. Selain itu, kawasan ini juga menawarkan panorama alam yang menakjubkan dengan latar belakang pegunungan yang hijau dan udara yang segar. Banyak pengunjung datang ke sini untuk berfoto, Camping, piknik, atau sekadar menikmati suasana alam.

Untuk saat ini, Bukit Teletubbies sudah jarang dikunjungi oleh warga setempat maupnun Masyarakat luar dikarenakan akses menuju ke bukit cukup jauh dan ditambah terdapat pengerukan di sekitar bukit Teletubbies karena merupakan tanah warga sehingga dari dampak pengerukan tersebut membuat performace bukit tersebut kurang indah dan sudah jarang dikunjugi lagi. (Aln)

Tinggalkan Komentar

BPS Buton Utara

Logo Kontak Kami

Desa Cantik

Logo Quick Links

Desa Rombo

Logo Popular Links

© Desa Rombo dan BPS Buton Utara. All Rights Reserved. Designed by HTML Codex